Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Di Balik Musibah Pasti Ada Hikmah

Go down

penting Di Balik Musibah Pasti Ada Hikmah

Post by mee Thu Oct 04, 2007 1:10 am

Tapi sebaiknya
kita pegang komitmen. Kita janji sama mami belum pacaran dulukan? Apalagi merit
seperti ajakan kamu….”






Masih inget kisah
Cike dan Edi di edisi lalu?


Mami awalnya
menentang kisah kasih Cike dan Edi. Alasan mami sangat sepele banget dan nggak
prinsipil. Masak gara-gara namanya Edi? Usut punya usut, ternyata mami punya
story book children alias kenangan. Waktu remaja, mami pernah patah hati
gara-gara cowok bernama Edi, di tahun 1962, pas mami masih centil-centilnya.


Tapi yang namanya
jodoh. Takkan lari mami dikejar. Maksudnya dikejar papi. Akhirnya setelah
melewati ujian, mami akhirnya menerima Edi buat jadi temennya Cike. Karena Edi
emang cowok yang serba oke. Cakep, cool, pinter, dan baiiikkk… banget. Tapi
tetep belum jadian. Soalnya kata mami, Cike belum genap tujuh belas tahun.
Masih kurang seratus enam puluh lima
hari lagi baru boleh pacaran. Dan Edi tetep sabar menanti.


Kini hari pertama
back to school, Cike udah dandan cantik di depan kaca. Abis semuanya ready,
Cike turun ke bawah. Di bawah, mami dan papi nampak lagi sarapan. Mami sedang
mengoles roti tawar, papi baca koran pagi.




“Morning, Pi... Mi… Kayak di sinetron aja….”

“Apanya yang mirip di sinetron? Mami? Kayaknya mami biasa-biasa aja. Memang
sih, wajah Mami mirip artis…” mami mikir sejenak. “Mirip siapa, Pi? Yang pakai
Do itu…” mami tanya sama papi.

“Dora…” jawab papi cuek sambil terus baca koran.

“Ih, Papi. Kok Dora sih? Papi asal deh….”

“Dono?” goda Cike.

“Bukan! Jangan keterlaluan deh. Itu lho, Pi. Do….”

“Dorce!” papi dan Cike menjawab kompak. Keduanya ngikik bareng. Mami pun cuma
manyun.

Tapi tak lama kemudian mami tersenyum lebar sendiri seakan menemukan jawaban.

“Donna Agnesia!!! Yap, pinter Mami!” jawab
mami girang sambil memuji diri sendiri. Papi dan Cike berpandang-pandangan
penuh rasa kasihan. Mirip dilihat dari mana? Dari helikopter?

“Iya deh, Mi. Padahal maksud Cike, yang bikin mirip di sinetron, sarapan pakai
roti tawarnya. Bukan Mami…” ucap Cike.

“Oh ya, Ke. Gimana kabar si Tessy?” Tanya mami sambil naburin keju parut di
roti.

“Tessy? Edi maksud Mami?”

“Iya, darling. Edi….”

“Kan kata
Mami jangan jadian dulu. Ya sutra. Cike berusaha patuh sama Mami. Nunggu Cike
genap 17 tahun kan?” sekarang dia lagi di Singapore,
Mi….”

“Kok nggak ngajak-ajak Mami si? Tega bener?”

“Ye, Mami. Emang Mami siape. Udah ah, Cike berangkat sekolah dulu, ya, Mi? Pi…”



“Naik
apa darling?”


“Bajaj pasti
berlalu deh, Mi!”


“Nggak minta
dianter Papi?” Tanya mami.


“Nggak usah.
Maaahhh….” Cike berteriak histeris sambil keluar rumah. Tak lama kemudian
pembokat Cike yang asal Jogjakarta
muncul.


“Ssst… jangan
panggil, Mah dong! Nanti dikira Non manggil saya Mamah. Mesra bener. Nanti kira
dituduh lines Non!”


“Ih, Gimah. Trus
manggil apa? Gim?”


“Panggil nama
lengkap saja, Non. Gimah. Atau Non punya nama kesayangan sendiri buat Gimah.
Tamara kek, Pingkan. Biar lebih ngetrend…”


“Iya, iya. Nanti
aku pikirin. Mah, jangan lupa nanti beresin kamar Cike ya? Tapi jangan bilang
Mami….”


“Beres, Non. Itu
kecil….”


“Good. Semoga amal
ibadah Gimah diterima Allah SWT dan mendapat tempat yang layak di sisi-Nya.
Amin… Dah…” selesai mengucap doa Cike langsung melenggang cuek.


Tinggal Gimah yang
bengong. Emang sudah almarhum. Tapi Gimah berusaha sabar.


Ia yakin kata pak
ustad, orang sabar pasti disayang Allah. Siapa yang nggak mau disayang Allah.
Gimah punya prinsip. Hanya kasih sayang Allah yang nggak palsu.


Sementara Cike,
sedang asyik bergoyang-goyang di atas bajaj, dan Gimah menjalankan amanah Cike.
Membersihkan kamar!


“Bang, pelan dikit
napa sih? Ngebut bener. Dulu abang cita-citanya pengen jadi pembalap ya?” Tanya
Cike.
mee
mee
The GrandMaster Gen-X™
 The GrandMaster Gen-X™

Female
Jumlah posting : 1231
Age : 35
Lokasi : disana senang disini senang, dimana-mana hatiku senang
Mood : I Hate MySelf, I Want To Die
Status : Confused
Registration date : 20.08.07

http://www.mee666.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

penting Re: Di Balik Musibah Pasti Ada Hikmah

Post by mee Thu Oct 04, 2007 1:10 am

Si
abang bajaj menggeleng.


“Bukan, Non….”

“Lalu apa”

“Abang mah hanya
pengen jadi laki-laki yang soleh….”


“Bang, jadi orang
soleh mah bukan cita-cita. Tapi kewajiban!” kata Cike. Si abang tersipu.


Tak lama kemudian
bajaj sampai di depan sekolahan Cike.


“Stop Bang!
Kembalinya ambil!” Cike mengulurkan uang limaribu perak. Padahal tadi dari
hasil tawar menawar, hanya tigaribu limaratus rupiah.


Si abang terpana.

“Sungguh, Non? Ya
Allah… kenapa tidak Kau satukan hamba-hamba-Mu yang ahli sedekah. Hamba dengan
gadis itu ya Allah. Karena hamba juga rajin sedekah….” Mata si abang
berkaca-kaca. Melow banget. Ia menghapus airmatanya dengan handuk kecilnya,
sambil menatap Cike yang mulai masuk ke halaman sekolah.




Dua hari kemudian….

Pas Cike pulang
sekolah, Cike kaget bukan main. Edi tiba-tiba nampak sedang duduk di teras.
Cike merasa wajah Edi kelihatan makin cakep tiap kali mereka bertemu.


“Edi….”

“Cike…. Kamu nggak
papa???”


“Kamu dateng?”
wajah Cike kelihatan hepi.


“Kamu nggak papa?
Ulang Edi.


“Nggak papa. Emang
kenapa? Ada
apa?” Cike kelihatan bingung melihat sikap Edi yang dengan cemas menatapnya
dari ujung rambut ke ujung kaki.


“Nggak papa… Aku
baik-baik saja. Kayak lagunya Ratu….”


“Tapi SMS-mu
kemarin….”


“SMS? SMS yang
mana? Aku ngerasa udah beberapa hari kita nggak SMS-an…” Cike makin bingung.


“Tunggu.
Tapi aku nerima SMS kamu… katanya lutut kamu bengkak gara-gara kepleset di
kamar mandi. Jadi aku bawain obat Cina. Trus kamu SMS lagi minta dibawain buku
resep masakan….”


“What??? Masak
sih???” Cike bingung bin bengong.


“Iya, Cik… Masak
aku bohong…. Ini aku bawain!” Edi mengulurkan obat keseleo dan buku masakan.


Cike makin
bengong.


“Cik, dari semua
SMS kamu, aku suka. Termasuk ketika kamu katakan kamu kangen dan sayang sama
aku. Tapi sebaiknya kita pegang komitmen. Kita janji sama mami belum pacaran
dulukan? Apalagi merit seperti ajakan kamu….”


“What????
Merit????” Cike tersedak.


“Iya… Kamu lupa
dengan SMS kamu?”


“Edi…. Masak sih
aku ngajakin kamu merit. Pacaran aja kagak boleh sama mami. Apalagi merit.
Tujuhbelas tahun aku belum genap!” Kata Cike.


Edi bingung
sekaligus bengong.


Ia mengabil
hapenya dan membukanya.


“Ini nomor kamu kan?” tanya Edi.

Cike kaget bener!
Dan ketika Cike membukanya, ya amplop… bener banget! SMS yang dikirim dari
nomornya ajaib-ajaib banget gayanya.


“Tunggu! Ini bukan
aku yang kirim….”


“Trus?”

“Aku yakin ini
kerjaan….”


Cike tersadar.

“Gimaaaahhhh….”
Cike berteriak kenceng. Nggak lama kemudian dengan kecentilannya yang tidak
pernah hilang, Gimah keluar. Pembokat centil itu sempet kaget ngeliat Edi.


“Ya? Aduh, Non
gimana sih? Kenapa manggilnya mendadak? Ada
coverboy cakep gini Gimah tampil dengan kostum seadanya…” bisik Gimah dengan
pipi merah.


“Mah, ayo ngaku.
Kamu pernah pake hapeku buat SMS?” tanya Cike to the point.


Gimah kaget. Tak
lama kemudian ia mengangguk perlahan….


“I… iya, Non. Itu
waktu Non hari pertama back to school dan hape Non ketinggalan….”


Edi tersenyum,
mulai mahfum.


“Ih, Gimah. Kamu
SMS siapa???”


“Kang Edi….”

“Kang Edi?? Kang
Edi itu siapa????”


“Tukang ojek di
gang Rambutan. Maaf, Non. Waktu itu Gimah lihat hape Non. Pas Gimah iseng buka,
ada nama Edi. Itu hape kang Edi kan?
Makanya Gimah pinjem buat SMS…. “


“Ih, Gimah! Kamu
tahu nggak sih yang kamu lakuin itu salah! Udah tindakan kriminil!!!” ucap Cike
bete.
mee
mee
The GrandMaster Gen-X™
 The GrandMaster Gen-X™

Female
Jumlah posting : 1231
Age : 35
Lokasi : disana senang disini senang, dimana-mana hatiku senang
Mood : I Hate MySelf, I Want To Die
Status : Confused
Registration date : 20.08.07

http://www.mee666.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

penting Re: Di Balik Musibah Pasti Ada Hikmah

Post by mee Thu Oct 04, 2007 1:11 am

Gimah
tahu, Non….”


“Hape itu barang
pribadi! Nggak boleh sembarangan dibuka-buka! Kalau minjem ngomong kek….”


“Gimana Gimah mau
ngomong, Non? Non kan
lagi sekolah….” Jawab Gimah sambil menunduk.


“Aduh, Gimah!!!
Sebel deh. Kamu musti aku sekolahin di sekolah kepribadian pembokat deh!”


“Udah, udah…
Tenang, Ke. Nggak papa kok. Sekarang udah jelas itu bukan SMS kamu…” Edi
tersenyum.


“Iya! Tapi aku kan malu banget! Eh,
Gimah, Edi yang kamu SMS itu bukan Edi tukang ojek! Tapi Edi temen aku!” kata
Cike gemes.


“Oalah….” Gimah
tersadar.


“Emangnya yang
namanya Edi cuman temen kamu? Trus pikir dong, untuk apa aku simpen nomor Edi
tukang ojek yang jadi cem-ceman kamu, Gimah!”


Gimah menunduk.

Menyadari
kesalahannya….


“Non… Maapin
Gimah… Gimah memang bukan orang yang baik dan benar. Gimah sudah lancang. Nggak
punya atittude….”


“Hah? Kamu tahu
atittude?” Cike kaget dengan kata-kata Gimah.


“Iya, Non…. Gimah kan juga sering baca
buku, Non. Maapin lagi ya, Non!”


“Aduh Gimah…
khilafmu banyak banget! Taubat Nashuha deh…. Sana buruan sholat!!!” Kata Cike gemes again.


Gimah mengangguk.

Sebelum pergi,
Ginah nyium tangan Cike dan Edi terlebih dahulu.


“Maapin Gimah ya,
Non?”


“Iya!”

Gimah masuk ke
dalam.


Tinggal Edi dan
Cike yang saling bertatapan.


“Ada-ada saja,
ya?” Edi tersenyum dengan senyumannya yang bikin hati Cike bergetar.


“Iya, Tapi kata
pak ustad, di balik musibah pasti ada hikmah….”


“Aduh, kamu hebat.
Trus apa hikmah dari kejadian ini?”


“Hikmahnya,
ternyata kamu memang cowok yang baik dan perhatian! Sampe obat keseleo buat
kaki juga dibawain….” Cike tersenyum manis. Dan Edi nggak kalah manisnya
tersenyum.


Dan dua-duanya
tersenyum, melewati sore yang syahdu.


Dengan keyakinan
yang makin kuat.


Nggak akan lama
kok nunggu saat Cike genap 17 tahun biar dibolehin mami pacaran.


Nyatanya, dengan
sobatan deket dulu semuanya juga indah…..


*
mee
mee
The GrandMaster Gen-X™
 The GrandMaster Gen-X™

Female
Jumlah posting : 1231
Age : 35
Lokasi : disana senang disini senang, dimana-mana hatiku senang
Mood : I Hate MySelf, I Want To Die
Status : Confused
Registration date : 20.08.07

http://www.mee666.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

penting Re: Di Balik Musibah Pasti Ada Hikmah

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik