Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Yang Terbaik Untuk Naya

Go down

top Yang Terbaik Untuk Naya

Post by mee Thu Oct 04, 2007 12:56 am

Naya bersyukur diberikan hidayah oleh Allah di bulan
Ramadhan ini.... Ia yakin, Dia pasti akan memberikan yang terbaik dalam
hidupnya. Termasuk sosok seorang cowok....




Aduh, sumpe deh.
Hari ketujuh puasa, perut Naya terasa nggak karuan. Kayak konser musik yang
sedang briefing. Tapi ia berusaha kuat dan tersenyum, walau perutnya
menjerit....


”Naya, Naya. Kakek
lo kan
ustadz. Kalau bulan puasa, lo pasti nggak bakalan ngerasa laper. Iya, kan?” kata Rido polos.


Naya bengong. Apa
hubungannya?


“Naya, apa sih
rahasianya kamu tetap bugar dan segar di bulan puasa? Bagi tipsnya dong...,”
pinta Rido.


Kali ini Naya
nggak tega melihat mimik Rido yang kelihatan memelas banget. “Rid, lo tanya
sendiri aja sama kakek gue. Dia kan
ustadz. Gue nggak bisa ngejelasin dengan bener...”


“Please, Nay. Oh
ya, gue mau tanya. Kalau bulan puasa kita liat cewek cakep, batal nggak sih
puasa kita?” tanya Rido lagi.


“Rido, sini deh.
Lo kalau nanya yang masuk akal dong. Punya pertanyaan yang nggak perlu di
jawab, aduh, please deh, Rido....” Dengan bete Naya meninggalkan sahabatnya.


“Nay! Tunggu!!!”

Tapi Naya
melenggang pergi..





Rido kelihatan sedih.

Ya, sebenarnya
Naya kasihan dengan Rido. Abis dia baik banget. Tapi kali ini kesabaran Naya
sedang nyusut. Dia lagi pengen sendiri.


“Nay....”

Rido lagi, Rido
lagi.


“Apa sih, Rido. Lo
jangan ngikutin gue terus dong. Gue lagi butuh privacy nih. Please deh”


“Iya, gue mau....”

“Mau apa? Mau
tanya yang nggak penting?” Dengan cuek Naya ninggalin sahabatnya.


Tapi baru beberapa
kali Naya melangkah, Rido mengejar dan memegang tangannya.


“Apa lagi sih,
Do???”


“Ada yang mau gue omongin sama elo....”

“Please.... Let me
go!” pinta Naya.


“Nay, beri gue
kesempatan mengatakan sesuatu. Gue... Gue....”


“Apa sih???”

“Gue sayang sama
lo...,” kata Rido sambil menunduk.


“What!!!”

“Gue sayang sama
lo... Gue cinta sama lo....” Rido mengulang sekali lagi.


Naya, yang masih
shocked, hanya bisa bengong.


Sementara itu Rido
langsung pergi meninggalkan Naya seorang diri.
mee
mee
The GrandMaster Gen-X™
 The GrandMaster Gen-X™

Female
Jumlah posting : 1231
Age : 35
Lokasi : disana senang disini senang, dimana-mana hatiku senang
Mood : I Hate MySelf, I Want To Die
Status : Confused
Registration date : 20.08.07

http://www.mee666.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

top Re: Yang Terbaik Untuk Naya

Post by mee Thu Oct 04, 2007 12:57 am

“Not My Style”

“Gokil tu anak.
Rido nembak gue! Padahal diakan sahabat gue! Nggak mungkin, kan!!!” teriak Naya.


“Di dunia ini apa
yang nggak mungkin, Nay? Kalau Rido suka sama lo, why not???” kata Sita,
sahabat Naya.


“Ini bulan puasa,
Sit! Masak kita malah jadian???”


“Lho, so what???”
tanya Sita heran.


“Ah, lo kagak
connect deh. Gue nggak mau pacaran di bulan puasa! Nambah dosa!”


“Tapi lo sayang
nggak sama Rido???”


“Iya, sayang. But
as a friend aja! TTM aja cukup…”


“Kenapa nggak
diseriusin? Toh Rido cowok yang baik.”


“Iya, tapi Rido’s
not my style. Not my type. Dia kurang trigger as a cowok…,” kata Naya
berapi-api.


Sita geleng-geleng
kepala. “Nay, hari gini yang penting dapet cowok baik. Itu udah lebih dari
cukup….”


“Nggak. Gue nggak
mau nambah dosa di bulan puasa… Andai jadian, jangan di bulan puasa dong. Emang
gak ada bulan-bulan lain apa?”


“Tapi lo bikin
kecewa dan sedih Rido itu juga nambah dosa…. Terima aja deh...”


“Nggak! Pokoknya
enggak!”


Naya tetap kekeh
pada penampilannya. Tapi sesungguhnya iman Naya ternyata nggak kuat-kuat amat.
Ketika Rido nembak dia, Naya dengan cepat menolak cinta Rido dengan alasan
nggak syar’i jadian di bulan Ramadhan. Tapi ternyata... oh... itu sekedar
teori.


Beberapa hari
kemudian, Naya kelihatan sumringah abis. Jelas aja Sita jadi bertanya-tanya.






“Lo kenapa, Nay? Hepi amat?”

“Sit, gue abis
jadian....”


“What??? Jadian???
Jadian sama Rido???”


“No, no, no, no.
Gue nggak jadian sama Rido. Tapi sama... Maja!”


“What??? Majoooo???”
mata Sita langsung melotot nggak karuan.


“Kenapa???”

“Lo nggak
sportif!!! Saat Rido nembak, lo nolak dan berkelit dengan alasan macem-macem.
Puasa kek, nggak syar’i kek. Tapi sekarang Maja nembak, lo langsung terima! Ini
nggak adil!” kata Sita nggak terima.


“Abis gimana?
Maja’s my style banget! Dia smart. Cakep banget. Nggak bikin bosen kayak
Rido....”


“So?”

“Dan satu lagi...
mobilnya keren!!!!” kata Naya.


“Tapi ini kan bulan puasa, Nay.
Bulan puasa nggak boleh jadian!” Sita menyindir Naya.


“Nggak papa deh.
Tuhan mahatahu hamba-hamba-Nya yang sedang dimabuk cinta...”


“Masya Allah,
Naya, istighfar, istighfar!!!”


“Sit, udah deh.
Rasa cinta itu datangnya kan
dari Allah. Harus kita pelihara dengan baik...”


“Lo emang
keterlaluan, Naya. Rido itu cowok yang baik. Dia sederhana. Pendiam. Dia udah
lama nunggu elo. Dia cinta mati sama elo. Lo ke mana-mana selalu minta anter
dan temenin dia. Giliran dia mau serius, lo tolak...”


“Gue kan cuman sobatan sama
Rido...”


“Nggak masuk akal.
Udah deh, gue nasehatin ya.... Maja itu cowok nggak bener!” kata Sita.





Suka Bo’ong



Tapi Naya udah
nggak peduli. Yang penting, ada cowok cakep di sekolahannya yang nembak dia
tiba-tiba. Mubazir kagak diterima! Pokoknya Naya mabuk kepayang. Ia juga
ngerasa menang udah bikin cewek sesekolahan sirik, karena cowok favorit kini udah
jadi miliknya. Ya, Maja orangnya jauh beda dengan Rido. Maja jauh lebih gaul
dan nggak kuper.


Hanya saja, yang
bikin Naya agak bingung setelah jadian beberapa hari dengan Maja, ia kadang
ngerasa sedih. Ia jadi suka bo’ong.


Sama mami-papi
ngaku Tarawih, padahal jalan-jalan sama Maja. Bilang Subuhan, padahal nonton
sunrise di pantai.


Entah, Naya nggak
bisa nolak sama sekali. Sebab Maja selalu ngancem akan mutusin dia kalau dia
nggak ikuti apa kemauan Maja! Gawat!!!


“Lo nggak pernah
Tarawih ya?” tanya Rido suatu ketika pada Naya. Maklum, selama ini Naya dan
Rido tinggal satu kompleks. Satu masjid.


“Jangan nuduh
dong. Gue kan
safari shalat Tarawih ke mana-mena...,” jawab Naya menutupi kebingungannya.


“Nay, gue nggak
papa elo nolak cinta gue dan milih jadian sama Maja. Tapi gue harap, cowok mana
pun yang deket sama elo, akan bikin elo semakin baik. Bukan bikin elo makin
nggak karuan...,” nasehat Rido suatu ketika saat keduanya ketemu di
perpustakaan sekolah.


“Nggak karuan
bagaimana???”


“Nay, ini
Ramadhan. Tiap detik yang kita miliki adalah ampunan Allah dan pintu surga....
Masak kita sia-siain begitu saja? Lo jangan ikuti kemauan Maja!” kata Rido.


“Do, lo jangan
ikut campur urusan gue sama Maja deh. Lo juga jangan nuduh gue yang
enggak-enggak. Tahu kan
apa hukumnya? Dosa besar!!!” Dengan marah Naya meninggalkan Rido.


Wajahnya ketekuk.
Marah abis!.
mee
mee
The GrandMaster Gen-X™
 The GrandMaster Gen-X™

Female
Jumlah posting : 1231
Age : 35
Lokasi : disana senang disini senang, dimana-mana hatiku senang
Mood : I Hate MySelf, I Want To Die
Status : Confused
Registration date : 20.08.07

http://www.mee666.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

top Re: Yang Terbaik Untuk Naya

Post by mee Thu Oct 04, 2007 12:57 am

Nyaris Terjerumus



Malamnya, Naya
nampak cantik dengan sejadah dan mukena di tangannya. Cium pipi kiri-kanan sama
mami-papi. Pamit shalat Tarawih, padahal....


Di dekat masjid,
Maja udah menunggu dengan mobilnya. Wangi banget. Dari jarak seratus kilo udah
kecium bau wangi itu.


“Kita Tarawih di
mana???” tanya Naya pada Maja.


“Bagaimana kalau
kita Tarawih di 21? Kita nonton aja yuk???” ajak Maja.


“Aduh, jangan
dong. Ini pertengahan Ramadhan. Menjelang malam Lailatul Qadar, sayang kalau
ninggalin Tarawih...,” jawab Naya.


“Alah, udah deh.
Ikut gue... Tarawih hukumnya kan
sunnah. Kalau lo tinggalin, nggak bakalan dosa deh…,” kata Maja.


Naya nyaris
tergoda. Dilema menari-nari di pelupuk matanya. Hampir saja mulut Naya berkata
“ya!”. Tapi entah kenapa, malam itu tiba-tiba bayangan Rido muncul di benaknya.


“Nay, ini
Ramadhan. Tiap detik yang kita miliki adalah ampunan Allah dan pintu surga....
Masak kita sia-siain begitu saja? Lo jangan ikuti kemauan Maja....” Kata-kata
Rido itu terasa begitu kuat berpengaruh pada dirinya. Lalu seakan ada kekuatan
muncul yang mendorongnya untuk berkata “tidak!”.


“Jadi lo nggak mau
nonton sama gue???”


Naya menggeleng.


“Lo bikin gue bete, Nay. Lo nggak ikuti kemauan gue!
Emangnya lo doang cewek yang bisa gue pacarin? Masih banyak cewek lain yang
lebih nurut sama gue dibanding lo….”


Air mata Naya
berlinang-linang. Kata-kata Maja sungguh nggak enak banget terdengar di
telinganya. Perih.


“Kita putus, atau
lo mau ikut gue nonton???” Maja menantang.


“Kita putus....”

“What!!! Lo
serius???”


“Ya.... Ini bulan
penuh berkah, Ja. Gue nggak mau jadi orang yang kalah. Silakan lo cari cewek
yang mau lo ajak nggak bener. Mulai sekarang antara kita udah nggak ada
hubungan apa-apa lagi...,” Naya meninggalkan Maja.


Maja dengan sewot
menendang berkali-kali ban mobilnya.


Di dalam masjid
Naya khusyu’ berdoa, mohon ampun kepada Allah atas segala dosa-dosanya.... Air
mata kepasrahan berderai di pelupuk matanya. Belum pernah hatinya merasa
setenang dan sesejuk saat itu. Ia kembali merasa dekat kepada Allah....


Naya bersyukur
diberikan hidayah oleh Allah di bulan Ramadhan ini.... Ia yakin, Dia pasti akan
memberikan yang terbaik dalam hidupnya. Termasuk sosok seorang cowok....


Satu jam kemudian,
tanpa Naya ketahui, ternyata Maja mendapat masalah besar. Dia mesti berurusan
dengan polisi, karena di dalam mobilnya ditemukan beberapa bungkus obat
terlarang saat polisi sedang melakukan pemeriksaan.....
mee
mee
The GrandMaster Gen-X™
 The GrandMaster Gen-X™

Female
Jumlah posting : 1231
Age : 35
Lokasi : disana senang disini senang, dimana-mana hatiku senang
Mood : I Hate MySelf, I Want To Die
Status : Confused
Registration date : 20.08.07

http://www.mee666.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

top Re: Yang Terbaik Untuk Naya

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik