{cerpen} SMU yang Kelabu

by mametho Mon Sep 24, 2007 6:46 pm

Ra… Rara awas….... !!!!

Terdengar teriakan menggema diantara keramaian anak2 berseragam putih abu2 pas bubaran sekolah. Sesaat kemudian suasana berubah menjadi hening takkala mereka melihat sesosok tubuh melayang ke tanah dengan darah mengalir di wajah, di depannya berhenti sebuah mobil box yang baru saja menabraknya..

Sejenak aku tak bisa berkata apa2, hanya diam terpaku melihat sosok yang begitu aku kenal mengalami kejadian yang mengerikan ini. Sosok yang begitu baik, perhatian dengan lesung pipit disetiap senyum manisnya dan rambut lurus sebahu yang selalu tergerai.

Rara nama gadis itu, teman sekelasku, teman pertama saat ospek SMU, teman sebangku saat kelas satu. Tak terasa sudah hampir tiga tahun mengenalnya dengan sebutan “teman”. Sebelum semuanya itu berakhir, saat istirahat kedua, aku sedang asyik menulis sebuah surat di mejaku. Tanpa sadar sebuah tangan menepuk pundakku dan berkata” kok gak istirahat”, saat aku menoleh sebuah wajah ayu berikut senyum manisnya telah menunggu ku seketika itu aku tersadar Rara, ya Rara ada dibelakangku buru-buru aku lipat kertas surat yang sedang kau tulis. “ Kok dilipat seh , liat dong, kayaknya bagus deh” katanya, “Gak, bukan apa-apa kok”.., “ Yee, skarang maen rahasia-rahasiaan ya”. Aku hanya diam mendengarnya, “ Ntar pulang bareng ya ?. “Gak ah aku lagi males pulang cepet” jawabku.

Bel masuk akhirnya berbunyi juga, akhirnya Rara meninggalkanku kembali ke bangkunya sembari mencubit lenganku. Sambil menunggu guru datang aku membuka kembali surat yang kau lipat tadi dan menuliskan satu kalimat terakhir “Aku sayang kamu”. Waktu terasa lambat saat 2 jam pelajaran terakhir itu. Soalnya aku pengen hari itu segera malam, karna malam ini adalah malam Minggu. Aku pengen memberi kejutan pada Rara untuk datang ke rumahnya dan memberikan surat cintaku padanya.

Namun semuanya kini telah sirna, tenyata Tuhan menginginkan lain. Sebelum semua harapanku menjadi nyata, harapanku telah pupus lebih dulu.

Kadang kita tidak sadar kalo orang yang kita sayangi ada didekat kita, kita baru sadar kalo orang tersebut telah jauh dari kita.....

“Rasa ini tak mungkin bisa ku ungkap lagi.....

Berakhir... rasa yang kumiliki.....

(The Titans, 2007)